Website Resmi Pondok Pesantren An-Nashuha
Warga NU Harus Beri Contoh Nyanyikan Lagu Indonesia Raya dengan Sikap Tubuh Berdiri
Cirebon, ANews–Lagu kebangsaan ‘Indonesia Raya’ merupakan salah satu simbol negara yang harus dihormati. Maka menyanyikan lagu tersebut dalam acara daring atau luring, harus dilakukan dengan sikap tubuh berdiri.
Demikian ditegaskan Katib Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat KH. Moh. Usamah Manshur dalam Khutbah Iftitah Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil) II PWNU Jawa Barat secara daring, beberapa waktu lalu.
Menurut pengasuh Pondok Pesantren An-Nashuha Kab. Cirebon ini, sebagaimana dilansir jabar.nu.or.id, pengurus dan warga NU jika mengadakan atau saat mengikuti acara daring pun, nilai-nilai kebangsaan harus tetap diimplementasikan.
“Jika pengurus atau warga NU mengadakan acara daring, harus tetap ada waktu untuk bersama-sama menyanyikan lagu ‘Indonesia Raya’. Begitu pula jika sedang mengikuti acara yang meminta peserta untuk menyanyikan Indonesia Raya. Saat menyanyikannya pun harus dilakukan sebagaimana dalam kegiatan luring, yaitu dengan cara berdiri,” katanya.
KH Usamah meminta warga NU untuk memberi contoh. Baik di rumah secara daring maupun luring kala menyanyikan lagu Indonesia Raya lakukan dengan sikap tubuh berdiri.
“Sebagai tanda sikap menghormati, menghargai para muassis negara ini yang dulu membangun negara ini,” ujarnya.
Menurut dia, para ulama muassis jam’iyah Nahdlatul Ulama selalu menjaga nilai-nilai kebangsaan yang kuat di mana pun berada. “Warga NU harus memberi contoh yang baik dalam menanamkan rasa hormat dan cinta kepada negara bangsa Indonesia,” tegasnya.
Usamah juga meminta para pengurus dan warga NU agar hal itu disampaikan kepada generasi muda seperti pelajar dan santri sehingga bukti cintanya kepada Tanah Air, sebagaimana dalam konsep hubbul wathan minal iman betul-betul terlaksana.
“Nilai-nilai yang ditanamkan oleh KH Wahab Chasbullah, dan terutama oleh Mbah Hasyim Asy’ari harus terus dilanjutkan turun-temurun kepada kita semuanya,” pungkasnya.