Saefullah yang terpilih menjadi Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Pabedilan masa khidmat 2021-2026, dalam pemilihan yang berlangsung secara demokratis di Pondok Pesantren Nurul Hayah II Desa Silihasih pada November tahun lalu, akhirnya dilantik hari ini, Minggu (30/1/2022).
Pelantikan yang digelar di lapangan sepak bola Pabedilan tersebut sekaligus mengukuhkan Kepengurusan MWCNU masa khidmat 2021-2026. KH. Dr. Agus Muhaemin, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon hadir melantik Ketua MWCNU Pabedilan terpilih. Prosesi pelantikan disertai pembacaan ikrar oleh Ketua dan segenap Pengurus MWCNU Pabedilan masa khidmat 2021-2026.
Ada pun ikrar yang dibacakan yaitu bahwa Ketua dan segenap Pengurus MWCNU Pabedilan adalah, pertama: Akan mengamalkan dan mempertahankan Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, secara murni dan konsekuen, menegakkan Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah, mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama.
Kedua, Akan melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Pengurus MWCNU Pabedilan dengan sebaik-baiknya, demi kepentingan Nahdlatul Ulama, umat Islam, dan kepentingan segenap masyarakat Indonesia, dan; Ketiga:
Akan menyumbangkan tenaga dan pikiran, dalam rangka ikhtiar, untuk pembangunan manusia seutuhnya, demi terwujudnya masyarakat adil dan makmur, yang diridai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Pada momen pelantikan yang mengusung tema ‘Membangkitkan Semangat Berkhidmat terhadap Ulama dan Bangsa’ ini juga disemarakkan tausiyah yang disampaikan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Barat KH. Moh. Usamah Manshur.
KH Usamah yang juga Ketua Yayasan Pesantren An Nashuha Kalimukti tersebut dalam tausiyahnya mengingatkan bahwa belakangan ini wajah Islam yang sejuk dan damai dicemari oleh perilaku sekelompok orang yang gemar melakukan kekerasan atas nama Islam. Kelompok ini amat gemar menuduh kultur, tradisi, dan kearifan lokal sebagai bid’ah sehingga berpotensi memecah belah masyarakat serta memicu konflik sesama umat Islam.
Selain itu, menurut Pengasuh Pondok Pesantren An-Nashuha Kalimukti ini, indikator kelompok dimaksud adalah mereka yang suka sekali mengenakan jubah dan gamis. Karena mereka menganggap pakaian tersebut adalah sunah rosul sehingga yang tidak mengenakannya termasuk golongan orang yang bid’ah.
“Warga NU harus berani menyadarkan, melawan, dan bila perlu mengusir kelompok ini, khususnya dari lingkungan Kecamatan Pabedilan. “Kelompok ini sebenarnya minoritas namun seakan mewakili Islam secara keseluruhan sehingga sangat merugikan umat Islam Ahlisunnah waljamaah,” kata Usamah
Menurut Usamah, NU adalah aset terbesar yang harus terus dijaga demi keutuhan bangsa. Karena pendiri NU adalah juga pendiri bangsa ini. “NU adalah jamiyah mubarokah karena itu semua orang yang mau berkhidmah kepada NU dijamin akan mendapatkan tiga hal, yaitu husnul khotimah, mendapatkan keturunan yang ghoiru munqoti atau sholih sholihah dan yang ketiga mendapat rizki mi haitsu laa yahtasib.” katanya mengutip Almaghfurlah KH Masduki Ali.
Pelantikan dihadiri unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Pabedilan serta beberapa anggota dewan dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Yuningsih dari DPRD Provinsi Jawa Barat dan Ismi dari DPRD Kabupaten Cirebon. Kedua anggota dewan tersebut mengucapkan selamat bekerja kepada ketua dan pengurus MWCNU yang baru dilantik. Mereka berharap NU tetap solid demi kejayaan dan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia. LN